Minggu, 22 Juni 2008

Mikro Hidro Potensial Penuhi Kekurangan Elektrifikasi

Senin, 12 Mei 2008 | 20:11 WIB

BANDUNG, SENIN- Pada tahun 2007, Perusahaan Listrik Negara atau PLN baru dapat memenuhi kebutuhan elektrifikasi di Jawa Barat sebesar 61,51 persen. Karena itu, potensi-potensi energi alternatif perlu dikembangkan, salah satunya dengan pembangkit listrik mikro hidro. Namun demikian, energi potensial ini hanya akan stabil jika kelestarian alam di sekitarnya terjaga.

Demikian diungkapkan Wakil Ketua Smart Otomotif T Wisnuadji, Senin (12/5) di Bandung . Prinsip pengembangan mikro hidro sangatlah sederhana. "Kinerja teknologi ini adalah memanfaatkan energi potensial air untuk menggerakkan generator sehingga menghasilkan listrik," ujarnya.

Menurut Wisnu, alam Jawa Barat sangat potensial untuk pengembangan teknologi pembangkit listrik tenaga air, antara lain di daerah Sukabumi dan Garut yang masih memiliki hutan dan persediaan air yang stabil. Namun, pengembangan mikro hidro belum banyak direalisasikan.

Beberapa kendala yang menghambat pengembangan energi hidro adalah jauhnya lokasi yang berpotensi dengan jaringan dan tranmisi listrik. Selain itu, perambahan hutan yang marak dilakukan juga menjadi kendala tidak stabilnya volume air.

Wisnu mengatakan, pengembangan mikro hidro dapat direalisasikan berdasarkan tingkat kebutuhan masyarakat. "Sebenarnya ada tiga macam teknologi mikro hidro yang dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai pengganti alternatif listrik, yaitu pico hidro dengan kemampuan sekitar 100 watt, mikro hidro dengan kemampuan energi di bawah 300 Kwh, serta mini hidro dengan kemampuan di atas 300 Kwh," jelasnya.

Teknologi pico hidro dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan energi terbatas, seperti menghidupkan lampu dan keperluan alat elektronik berdaya kecil. Sedangkan teknologi mikro hidro memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan energi sekitar 500 rumah hunian, dan teknologi mini hidro dapat mencukupi kebutuhan energi beberapa desa.

Wisnu mengatakan, sampai saat ini permintaan teknologi mikro hidro justru datang dari luar Provinsi Jawa Barat. Kami sudah memenuhi pesanan dua turbin untuk Provinsi Aceh, dan dua turbin untuk Sulawesi. "Untuk pemenuhan Provinsi Jawa Barat masih direncanakan dengan kapasitas sekitar 3,2 mega watt ," ujarnya.

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Jawa Barat masih mencatat tingkat ektrifikasi di bawah 50 persen untuk beberapa daerah . Bahkan di Kabupaten Cianjur dan Garut terdapat enam kecamatan dan 11 desa yang belum berlistrik.

Kepala Dinas Provinsi Jawa Barat TB Hisni mengungkapkan, untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah melakukan program listrik masuk desa serta membangun 21 unit pembangkit listrik tenaga mikro hidro untuk 4.797 kepala keluarga dan pemasangan PLTS untuk 775 kepala keluarga.


sumber : www.kompas.com

Tidak ada komentar: