Selasa, 27 Mei 2008

IMIDAP

INTEGRATED MICROHYDRO DEVELOPMENT AND APPLICATION PROGRAM (IMIDAP)

Pada era otonomi dewasa ini, kebutuhan energi dapat meningkat secara eksponensial, baik ditinjau dari kapasitasnya, kualitasnya, maupun ditinjau dari tuntutan distribusinya. Apabila kecondongan perkembangan penyediaan energi dan kemampuan pendistribusian energi kurang merespon keadaan seperti ini, maka dapat dipastikan akan terjadi stagnasi pembangunan disebagian besar daerah Indonesia. Ada hubungan yang sangat kuat antara ketersediaan energi dan laju pembangunan, khususnya pembangunan daerah. Pembangunan daerah pasti akan mengalami hambatan serius, jika pasokan energy macet atau terganggu. Melihat kondisi ini, maka perlu dicari strategi baru yang dapat memenuhi kebutuhan energi dengan meningkatkan produksi energi sekaligus menciptakan kemudahan distribusi energi ke seluruh pelosok tanah air. Salah satu sumber energi terbarukan yang cukup potensial dan dapat dikembangkan di Indonesia adalah energi air. Perkiraan potensi total energi air di Indonesia sebanyak kurang lebih 75 Gwe.Micohydro (<>

Apa itu IMIDAP ?

IMIDAP adalah proyek kerjasama antara Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi (DJLPE) dengan UNDP. Proyek ini didanai oleh lembaga Global Environment Facility (GEF).Membantu pemerintah Indonesia mempercepat pembangunan mikro-hydro dan picohidro dan mengoptimalkan peng-gunaannya dengan cara menghilangkan kendala-kendala yang ada. Dengan makin banyaknya mikrohidro dan pikohidro yang dibangun di Indonesia, maka Indonesia dapat ikut serta mengurangi emisi gas rumah kaca yang sangat berpengaruh terhadap terjadinya perobahan iklim global.Proyek ini didesain untuk meminimalkan kendala-kendala yang berkaitan dengan masalah kebijakan, pasar, teknis, dan pendanaan.

Aktivitas –aktivitas :

1. Program Kebijakan dan pendanaan

2. Program Pembangunan Mikrohodro berbasis masyarakat dan peningkatan kapasitas lembaga

3. Program Penunjang Teknologi Mikrohidro

4. Program Aplikasi Mikrohidro

Mengapa mikrohidro ?

  1. Potensi energi mikrohidro cukup besar, tetapi pemanfaatannya masih relatif rendah.
  2. Umumnya berlokasi di daerah pedesaan dan daerah terpencil, cocok untuk sarana pembangunan masyarakat.
  3. Teknologi mikrohidro sudah cukup mapan, mempunyai kemampuan untuk diproduksi secara lokal, teknologinya sederhana.
  4. Tidak merusak lingkungan, tanpa bahan bakar, tidak menyebabkan problem sosial.

Outcome imidap :

Outcome 1: Meningkatnya minat swasta untuk berinvestasi di microhydro atau pikohidro.

Outcome 2: Meningkatnya pembangunan pembangkit mikrohidro yang berbasis masyarakat.

Outcome 3: Meningkatnya ketersediaan teknologi dan pengetahuan tentang mikrohidro dan pikohidro di daerah-daerah yang mempunyai potensi air cukup.

Outcome 4: Masyarakat dan swasta membangun mikrohidro dan pikohidro dan memanfaatkan energi yang dihasilkannya untuk berbagai kegiatan produktif.


sumber : www.energiterbarukan.net

Tidak ada komentar: